Jikakita melihat ayat di atas, seakan-akan ada yang ganjil. Allah mengisyaratkan surga dan neraka itu ada selama bumi dan langit itu ada. Dari sini bisa diyakini bahwa surga dan neraka itu tidak kekal. Ayat inilah yang menjadi dasar keyakinan Ir. Agus Mustofa (Penulis Buku Tasawuf Modern) dalam bukunya " Ternyata Akhirat Tidak Kekal " [1].
Sebelumnya sudah dibahas tentang sifat Qidam yang pasti dimiliki oleh Tuhan. Semua yang mengklaim dirinya Tuhan, haruslah sudah ada tanpa awal mula; dan apabila tidak demikian maka dapat dipastikan bukan Tuhan. Selain harus ada tanpa awal permulaan, keberadaan Tuhan juga pasti wajib ada tanpa akhiran, atau dengan kata lain kekal selamanya tanpa batasan waktu. Apabila ada yang mengklaim dirinya Tuhan atau diklaim sebagai Tuhan tetapi tidak kekal, maka dapat dipastikan bahwa sosok tersebut bukan Tuhan. Dari mana kita tahu bahwa Tuhan itu pasti dan harus kekal? Pada kajian sebelumya sudah dibahas bahwa segala kejadian di alam semesta ini tidak ada yang kebetulan atau terjadi dengan sendirinya. Setiap penciptaan atau perubahan dari satu hal menjadi hal lainnya sudah pasti hanya dapat terjadi dengan peran pihak yang menciptakan dan mengubahnya. Jadi, selama di alam semesta ini ada penciptaan dan ada perubahan apa pun, maka di ujung semua itu bisa kita pastikan ada Tuhan yang mengontrol semuanya. Detail tentang kontrol Tuhan ini akan kita bahas pada kajian sifat berikutnya. Sifat kekekalan Tuhan dalam ilmu kalam disebut dengan istilah Baqa' atau sifat selalu ada. Alasan mengapa sifat ini harus ada pada diri Tuhan adalah sebab kebalikan sifat ini, yaitu sifat Fana, adalah hal yang mustahil bagi sosok Tuhan. Tuhan adalah pokok semua kehidupan, pokok semua design, pokok semua peristiwa sehingga tidak mungkin Tuhan tidak kekal. Bila Tuhan mati atau bisa mati di masa depan, maka berarti dia punya kekurangan yang fatal yang membuatnya tidak layak disebut Tuhan. Kemustahilan sifat fana ini memastikan adanya sifat kekal bagi Tuhan. Bila ada yang bertanya bagaimana bisa ada sesuatu yang kekal sedangkan kita menyaksikan seluruh hal di dunia ini fana? Jawabannya adalah Segala sesuatu yang kita saksikan adalah makhluk atau hal-hal yang punya awalan muhdats, sedangkan Tuhan adalah Sang Khaliq yang menjadi pencipta dan pengatur segala hal yang punya awalan tersebut muhdits. Bila segala hal muhdats mengalami perubahan, maka dapat dipastikan bahwa Sang Muhdits tidak mungkin mengalami perubahan. Karena tidak mengalami perubahan apa pun, maka ia kekal selamanya. Gampangnya, bila semua makhluk punya awal mula lalu berevolusi secara mikro maupun makro lalu kemudian musnah, Tuhan selaku designer semesta mustahil mengalami semua itu. Mengiaskan antara makhluk dan Tuhan merupakan kesalahan fatal sebab apa yang terjadi pada makhluk tidak harus terjadi pada Tuhan. Bila mau dianalogikan dengan kasus yang lebih simpel, kita dapat mengandaikan bahwa semesta ini adalah siaran televisi. Posisi Tuhan dalam hal ini adalah stasiun pemancar siarannya sedangkan posisi makhluk adalah pesawat televisinya. Pesawat televisi dapat hidup dan mati kapan saja, tetapi stasiun pemancarnya harus selalu menyala. Apabila stasiun pemancarnya mati, maka seluruh siaran televisinya juga akan mati. Ketika siarannya masih dapat terlihat, itu artinya stasiunnya masih menyala. Meskipun tidak sama persis, dari contoh sederhana ini dapat dipahami bagaimana relasi antara Tuhan dan makhluk. Selama makhluk ada, itu artinya ada Tuhan yang merawatnya dan menghendakinya tetap ada. Makhluk bisa saja mati kapan saja, tetapi Tuhan tidak mungkin pernah mati atau tidak ada sebab dialah sumber dari segala keberadaan. Penjelasan rasional di atas sudah cukup untuk membuktikan bahwa Tuhan itu pasti kekal kepada pihak yang tidak mempercayainya. Adapun bagi orang mukmin, sifat kekal Allah ini dapat dibaca pada ayat berikut وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ [الرحمن 27] Artinya, "Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan." QS Ar-Rahman 27. كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ [القصص 88] Artinya, "Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Miliknyalah segala penentuan, dan hanya kepadanyalah kalian dikembalikan." QS Al-Qashash 88. Berbeda dengan sifat Qidam yang hanya boleh dimiliki Tuhan saja, sifat kekal ini juga bisa dimiliki oleh makhluk , namun tentunya hanya dengan izin dan kehendak Tuhan tersebut. Hal ini karena sifat kekal ini berhubungan dengan kehendak Tuhan untuk membiarkan makhluknya tidak mati. Selama Tuhan berkehendak makhluk tertentu tidak mati, maka makhluk itu akan kekal bersamanya. Dari berbagai ayat dan hadis kita tahu bahwa ada banyak hal yang kekal seperti surga beserta seluruh isinya adalah kekal dan neraka beserta seluruh isinya juga kekal. Semua makhluk pasti punya awal mula tetapi soal punya akhir atau tidak itu terserah Sang Khaliq yang menciptakan dan merawatnya. Jadi, meskipun sama-sama bisa kekal, namun kekekalan Tuhan dan makhluk berbeda jauh. Kekekalan Tuhan terjadi karena diri-Nya sendiri sedangkan kekalnya makhluk terjadi karena dikehendaki oleh Tuhan. Kekalnya Tuhan ada tanpa awal mula sedangkan kekalnya makhluk mempunyai permulaan. Kekalnya Tuhan sama sekali tidak bisa berubah menjadi fana, sedangkan kekalnya makhluk bisa saja pada akhirnya diubah menjadi fana bila Tuhan menghendakinya. Yang terakhir ini dialami oleh Iblis yang dikekalkan hingga hari kiamat nanti lalu pada akhirnya akan dimatikan bersama seluruh makhluk lainnya. Ustadz Abdul Wahab Ahmad, Peneliti Bidang Aqidah di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur dan Pengurus Wilayah LBM Jawa Timur.
Allahswt. tidak akan mati dan akan hidup kekal/abadi selamanya . Hal tersebut sesuai dengan sifat Allah . As Somad; Al Baqi; Al Muktadir; Al Muqaddim; Jawaban yang benar adalah: B. Al Baqi. Dilansir dari Ensiklopedia, Semua makhluk yang diciptakan Allah swt. pasti akan mati . Allah swt. sebagai sang Khalik tidak sama dengan makhluknya yang
Sifat Allah merupakan sifat sempurna yang hanya dimili oleh Allah SWT. sebagai seorang muslim yang baik sebaiknya kita mengetahui Sifat Wajib maupun Sifat Mustahil yang dimiliki Allah SWT agar ke iman nan kita kepada Allah semakin kuwat, berikut Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah SWT yang perlu kita ketahui Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah 20 Sifat Wajib Bagi Allah 1. Wujud Ada - ﻭﺟﻮﺩ Adanya Allah itu bukan karena ada yang menciptakan nya, tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri. Dalil Aqli Adanya semesta alam yang kita lihat cukup untuk dijadikan sebagai alasan bahwa Allah itu ada, sebab tidak masuk akal seandainya ada sesuatu yang dibuat tanpa ada yang membuatnya. Dalil Naqli جلقالسموات والارض وما بينهمافي ستةايام ﷲالذى "Allahlah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam waktu enam hari." QS. AS sajdah4 2. Qidam Dahulu/Awal - ﻗﺪﻡ Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah sebagai Pencipta yang lebih dulu Ada daripada semesta alam yang Ia ciptakan. Dalil aqli Qidam hakikatnya adalah menafikan bermulanya wujud Allah SWT. Seandainya Allah tidak qodim, mesti Allah hadits, sebab tidak ada penengah antara hadits dan qodim. Apabila Allah hadits maka mesti membutuhkan muhdits yang membuat nya mislakan A, dan muhdits A mesti membutuhkan Muhdits yang lain, misalnya B. Kemudian muhdits B mesti membutuhkan muhdits yang lain juga, misalnya C. Begitulah seterusnya tidak ada ujung, maka dikatakan tasalsul peristiwa berantau, dan apabila yang ujung membutuhkan kepada Allah maka dikatan daur peristiwa berputar. Setiap tasalsul dan daur adalah mustahil menurut akal sehat. Maka setiap yang mengakibatkan tasalsul dan daur, yaitu hudutsnya Allah adalah mustahil, maka Allah wajib dan pasti bersifat Qidam. Dalil Naqli هوالاول والاخروالظاهروالباطن "Dialah yang awal dan yang akhir Yang zhohir dan yang bathin." QS. Al-Hadid3 3. Baqa’Kekal - ﺑﻘﺎﺀ Allah merupakan suatu zat yang Abadi dan Kekal Selamanya karena allah bersifat Baga' Kekal. Dalil Aqli Seandainya Allah tidak wajib Baqa' kekal, maka tidak akan disifati Qidam. Sedangkan Qidam tidak bisa dihilangkan dari Allah berdasarkan dalil yang ada dalam sifat Qidam dahulu. Dalil Naqli كلشئ هالك إلاوجهه "Tiap sesuatu akan binasa lenyap kecuali Dzat-nya." QS. Qoshos88 4. Mukhalafatuhu Lilhawadith berbeda dengan Ciptaannya - ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪ ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT berbeda dengan yang ia ciptakan, tidak ada hal di dunia ini yang menyerupainya. Dalil Aqli Apabila Allah menyerupai makhluknya, niscaya Allah dalah baru Hadits, sedangkan Allah baru adalah sebuah hal yang mustahil. Dalil Naqli ليس كمثله شيئ وهوالسميع البصير "Tidak ada sesuatu apapun yang serupa dengan Nya Allah, dan dia lah Allah yang maha mendengar lagi maha melihat." QS. Asy-Syuro11 5. Qiyamuhu Binafsihi Berdiri Sendiri - ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻨﻔﺴﻪ Artinya Bahwa Allah SWT itu berdiri dengan zat sendiri tanpa membutuhkan bantuan yang lain. Maksudnya, keberadaan Allah SWT itu ada dengan sendirinya tidak ada yang mengadakan atau Allah SWT menciptakan alam semesta ini karena kehendak sendiri tanpa minta pertolongan siapapun. Dalil Aqli Seadainya Allah membutuhkan dzat, niscaya Allah adalah sifat, sebab hanya sifatlah yang selalu membutuhkan dzat, sedangkan dzat selamanya tidak membutuhkan dzat lain untuk berdirinya. Apabila Allah “Sifat” adalah mustahil, sebab apabila Allah “sifat”, maka Allah tidak akan disifati dengan sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah, sedangkan sifat tersebut adalah termasuk sifat-sifat yang wajib bagi Allah berdasarkan dalil-dalil tertentu. Berarti apabila Allah tidak disifati dengan sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah adalah salah Bathil, dan batal pula sesuatu yang mengakibatkannya, yaitu butuhnya Allah kepada dzat. Apabila batal butuhnya Allah kepada dzat maka tetap Maha kaya istighnanya Allah dari dzat. Seandainya Allah membutuhkan sang pencipta, niscaya Allah baru Hadts, sebab yang membutuhkan pencipta hanyalah yang baru sedangkan dzat qodim tidak membutuhkannya. Dan mustahil Allah Hadits, karena segala sesuatu yang hadits harus membutuhkan sang pencipta mujid yang kelanjutannya akan mengakibatkan daur peristiwa berputar atau tasalul peristiwa berantau. Dalil Naqliإن اﷲ لغنى عن العا لمين "Sesungguhnya Allah benar-benar maha kaya tidak memerlukan sesuatu dari alam semesta." QS. Al Ankabut6 6. Wahdaniyyah Tunggal/Esa - ﻭﺣﺪﺍﻧﻴﺔ Artinya Bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa, baik itu Esa zat-Nya, sifat-Nya, maupun perbuatannya. Esa zat-Nya maksudnya zat Allah bukanlah hasil dari penjumlahan dan perkiraan atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang lain. Esa sifat-Nya artinya semua sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah SWT tidak sama dengan sifat-sifat pada mahluk yang diciptakan Nya. Esa perbuatan-Nya berarti Allah SWT berbuat sesuatu tidak dicampuri oleh perbuatan mahluk lain dan tanpa membutuhkan proses atau waktu. Allah SWT berbuat karena kehendak-Nya sendiri tanpa ada yang bisa mencampurinya. Dalil Naqli لوكان فيهماالهةإلااﷲ لفسد تا "Seandainya di langit dan dibumi ada tuhan-tuhan selain Allah, niscaya langit dan bumi akan rusak." QS. Al Anbiya22 7. Qudrat Berkuasa - ﻗﺪﺭﺓ Kekuasaan Allah SWT, atas segala sesuatu itu mutlak, tidak ada batasnya dan tidak ada yang membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri maupun terhadap makhluk-Nya. Berbeda dengan kekuasaan manusia ada batasnya dan ada yang membatasi. Dalil Aqli Jika Allah tidak berkemampuan maka Allah lemahAjzun, dan apabila Allah lemah maka tidak akan mampu menciptakan makhluk hidup maupun seluruh alam semesta ini. Dalil Naqli إن اﷲعلى كل شيى قد ير "Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." QS. Al-Baqarah20 8. Iradah berkehendak - ﺇﺭﺍﺩﺓ Allah SWT telah menciptakan alam semesta beserta isinya atas kehendak-Nya sendiri, tanpa ada campur tangan dari pihak lain, Apapun yang Allah SWT kehendakin pasti akan terjadi. Dalil Aqli Seandainya allah tidak bersifat berkehendak niscaya bersifat terpaksa karohah, dan allah bersifat terpaksa adalah mustahil karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi tidak disifatinya Allah dengan sifat qudrot adalah hal yang mustahil, sebab hal itu akan berakibat lemahnya Alla, sedangkan lemahnya Allah merupakan hal yang mustahi, karena tidak akan mampu membuat sesuatu sedikitpun. Dalil Naqli ان ربك فعال لمايريد "Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki." QS. Hud107 9. Ilmu Mengetahui - ﻋﻠﻢ Allah SWT memiliki pengetahuan dan kepandaian akan segala hal, artinya ilmu Allah tidak terbatas dan tidak pula dibatasi. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta, baik yang tampak maupun yang gaib. Bahkan, apa yang dirahasiakan didalam hati manusia sekali pun. Dalil Aqli Seandainya Allah tak berilmu niscaya tidak akan berkehendak, sedangkan allah tidak berkehendak adalah mustahil, karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati dengan qudrot adalah mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah. Sedangkan lemahnya Allah adalah hal yang mustahil, karena tidak akan mampu membuat sesuatu sedikitpun. Dalil Naqliوهوبكل شيى عليم "Dan dia Allah maha mengetahui segala sesuatu." Hadid3 & Baqaroh29 10. Hayat Hidup - ﺣﻴﺎﺓ Artinya Hidupnya Allah tidak ada yang menghidupkannya melainkan hidup dengan zat-Nya sendiri karena Allah Maha Sempurna, berbeda dengan makhluk yang diciptakan-Nya. Contohnya Kambing ada yang menghidupkan. Selain itu, mereka juga mebutuhkan makanan, minum dan lainnya. Akan tetapi, hidupnya Allah SWT tidak membutuhkan semua itu. Allah SWT hidup selama-lamanya, tidak mengalami kematian. Dalil Aqli Seandainya Allah tidak hidup maka tidak akan disifati Qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati dengan Qudrot merupakan hal mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah, sedangkan lemahnya Allah adalah hal yang mustahil, karena tidak akan mampu membuat sesuatu barang sedikitpun. Dalil Naqliوتو كل على الحى الذ ى لايمو ت "Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup yang tidak mati." QS. Al-Furqon58 11. Sama’ Mendengar - ﺳﻤﻊ Allah SWT dapat mendengar semua suara yang ada di alam semesta. Tidak ada suara yang terlepas dari pendengaran Allah SWT walaupun suara itu sangat pelan. Pendengaran Allah SWT berbeda dengan pendengaran Ciptaan-Nya karena Ia tidak terhalang oleh suatu apapun, sedangkan pendengaran Ciptaan-Nya dibatasi oleh ruang dan waktu.”Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui QS. Al Maidah76 12. Basar Melihat - ﺑﺼﺮ Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. penglihatan Allah bersifat mutlak, artinya tidak dibatasi oleh jarak dan tidak dapat dihalangi oleh penghalang misal dinding. Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, sekecil apapun, tampak atau tidak tampak, pasti semuanya akan terlihat oleh Allah SWT.”Dan Allah maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” QS. al-Baqarah 265 13. Kalam Berbicara / Berfirman - ﻛﻼ ﻡ Allah SWT bersifat kalam artinya Allah berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya. Pembicaraan Allah SWT tentu tidak sama dengan pembicaraan manusia karena Allah SWT tidak berorgan panca indra, seperti lidah dan mulut yang dimiliki oleh manusia. Allah SWT berbicara tanpa menggunkan alat bantu yang berbentuk apapun sebab sifat kalam Allah sangat sempurna. Sebagai bukti bahwa adanya wahyu Allah SWT berupa al qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul sebelum Nabi Muhammad SAW."Dan Allah berkata kepada Musa dengan satu perkataan yang jelas.” QS. AnNisa’164 14. Kaunuhu Qadirun - ﻛﻮﻧﻪ ﻗﺎﺩﺭﺍ Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan.“Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu.“ QS. Al Baqarah20. 15. Kaunuhu Muridun - ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺮﻳﺪﺍ Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu, Ia berkehendak atas nasib dan takdir manusia.“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki." QS. Hud107 16. Kaunuhu Alimun - ﻛﻮﻧﻪ ﻋﺎﻟﻤﺎ Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu, mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, Allah pun dapat mengetahui isi hati dan pikiran manusia.“Dan Alllah Maha Mengetahui sesuatu.“ QS. An Nisa’176 17. Kaunuhu Hayyun - ﻛﻮﻧﻪ ﺣﻴﺎ Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Hidup, Allah adalah Dzat Yang Hidup, Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah."Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati." QS. Al Furqon58 18. Kaunuhu Sami’un - ﻛﻮﻧﻪ ﺳﻤﻴﻌﺎ Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mendengar, Allah selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan atau doa hambaNya.“Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.“ QS. Al Baqoroh256 19. Kaunuhu Basirun - ﻛﻮﻧﻪ ﺑﺼﻴﺭﺍ Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat Benda yang ada .Allah selalu melihat gerak-gerik kita. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berbuat baik.“Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.“ QS. Al Hujurat 18 20. Kaunuhu Mutakallimun - ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺘﻜﻠﻤﺎ Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkata-kata, Allah tidak bisu, Ia berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al Quran. Bila Al-Quran telah kita jaikan pedoman hidup, maka kita telah patuh dan tunduk terhadap Allah SWT. Sifat-Sifat Mustahil bagi Allah Sifat Mustahil Bagi Allah artinya Sifat Yang Tidak Mungkin ada pada Allah Swt. Sifat Mustahil Allah merupakan Lawan Kata/Kebalikan dari Sifat Wajib Allah Berikut dibawah ini adalah 20 sifat-sifat mustahil bagi Allah SWT 1. Adam - ﻋﺪﻡ artinya tiada bisa mati 2. Huduth - ﺣﺪﻭﺙ artinya baharu bisa di perbaharui 3. Fana’ - ﻓﻨﺎﺀ artinya binasa tidak kekal / bisa mati 4. Mumathalatuhu Lilhawadith - ﻣﻤﺎﺛﻠﺘﻪ ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ artinya menyerupai akan makhlukNya. 5. Qiyamuhu Bighayrih - ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻐﻴﺮﻩ artinya berdiri dengan yang lain ada kerjasama 6. Ta’addud - ﺗﻌﺪﺩ artinya berbilang – bilang / banyak lebih dari satu. 7. Ajz - ﻋﺟﺰ artinya lemah tidak kuat. 8. Karahah - ﻛﺮﺍﻫﻪ artinya terpaksa bisa di paksa / Tertegah tidak bisa menentukan. 9. Jahlun - ﺟﻬﻞ artinya jahil bodoh. 10. Maut - ﺍﻟﻤﻮﺕ artinya mati bisa mati. 11. Syamam - ﺍﻟﺻمم artinya tuli. 12. Umyu - ﺍﻟﻌﻤﻲ artinya buta. 13. Bukmu - ﺍﻟﺑﻜﻢ artinya bisu. 14. Kaunuhu Ajizan - ﻛﻮﻧﻪ ﻋﺎﺟﺰﺍ artinya Keadaannya yang Lemah. 15. Kaunuhu Karihan - ﻛﻮﻧﻪ مكرها artinya Keadaannya yang Terpaksa. 16. Kaunuhu Jahilan - ﻛﻮﻧﻪ ﺟﺎﻫﻼ artinya Keadaannya yang Bodoh. 17. Kaunuhu Mayyitan - ﻛﻮﻧﻪ ﻣﻴﺘﺎ artinya Keadaannya yang Mati. 18. Kaunuhu Asam - ﻛﻮﻧﻪ ﺃﺻﻢ artinya Keadaanya yang Tuli. 19. Kaunuhu A’ma - ﻛﻮﻧﻪ ﺃﻋﻤﻰ artinya Keadaannya yang Buta. 20. Kaunuhu Abkam - ﻛﻮﻧﻪ ﺃﺑﻜﻢ artinya Keadaannya yang Bisu. Sekian Artikel tentang 20 Sifat Wajib bagi Allah beserta sifat Mustahil nya, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua. 20 Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah Beserta Dalil MARKIJAR MARi KIta belaJAR
Sebelumkamu terhilang selamanya dalam kematian kekal, pertimbangkan kebutuhan mendesakmu akan Yesus Kristus. Ia berkata: "Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati", (Yohanes 11:25). Percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, bertobat dari dosa-dosamu dan menerima Dia sebagai
Jika Yesus Allah, Mengapa Bisa Mati? Oleh Yolanda Saya banyak mengamati perdebatan antara kaum Muslim dan Kristen Trinitas di internet, dan berikut adalah kalimat yang selalu digunakan oleh saudara-saudara kaum Muslim untuk membuktikan bahwa Yesus bukan Allah “Jika Yesus Kristus adalah Allah, mengapa Dia bisa mati? Allah tidak dapat mati!” dan nampaknya kaum Kristen Trinitas tidak dapat memberikan jawaban Alkitabiah yang jelas dan tegas. Betapa sedihnya melihat jauhnya ajaran Kekristenan telah lari dari doktrin dasar di mana gereja Kristus seharusnya berdiri. “Lalu Yesus bertanya kepada mereka "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” Matius 16 di atas menunjukkan doktrin dasar Kristus dimana Gereja-Nya harus didirikan; yaitu Yesus Kristus adalah benar-benar Anak Allah. Nampaknya Lusifer tidak menyenangi fakta ini. Berbagai cara telah dia lakukan untuk menyembunyikan kePuteraan Kristus yang sebenarnya. Sebelum bumi diciptakan, Yesus Kristus yang bernama Mikhael, sudah disebut Anak Allah. Kelahiran Kristus dari Allah Bapalah yang membuat Dia berhak mewarisi KeAllahan/KeIlahian Bapa. Hal ini membuat Lusifer cemburu baca juga artikel ini “Mengapa Dosa Diizinkan”. Memang ada denominasi Kristen tertentu yang mengartikan bahwa Gereja Kristen didirikan di atas nama Petrus yang dalam bahasa Gerika Petros-G4074 berarti “batu,” tetapi sesuai dengan konteks ayat tersebut di atas, Yesus sedang berbicara tentang Diri-Nya, Dia sedang menanyakan apakah murid-murid-Nya tahu dan percaya bahwa Dia adalah benar-benar Anak lahir Allah yang hidup. Topik diskusi saat itu bukan tentang identitas Petrus, tetapi tentang identitas Yesus. Kristus adalah batu karang itu 1 Korintus 104. Yesus Kristus-Anak Allahlah dasar Gereja Kristen. Bukan Petrus-manusia biasa. Doktrin dasar inilah yang hilang dari Gereja yang mengaku Kristen. Sesuai sejarah yang benar, Gereja Kristen mula-mula percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang benar-benar lahir dari Bapa Untuk pelajaran selanjutnya tentang topik ini, klik artikel berikut “Penyerangan Atas Fondasi Kekristenan” Bab 3 dari buku “Kasih Allah Sedang Diadili”.Sekali lagi, menurut ayat di atas, fondasi Gereja Kristen seharusnya berdiri di atas iman Yesus Kristus sebagai Anak lahir Allah Bapa Yohanes 114,18; dan 316,18, dan bukan di atas iman yang mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah secara kiasan, metafora atau lambang saja seperti ajaran Trinitas. Menurut pengamatan saya, hal inilah yang menyebabkan kaum Trinitas Kristen tidak akan pernah mampu memberikan jawaban Alkitabiah yang jelas dan memuaskan atas tantangan dari kaum Muslim tersebut. Untuk pelajaran selanjutnya tentang Anak Lahir Bapa, klik artikel berikut “Diperanakkan/Begotten” , “Kristus Dilahirkan Bukan Diciptakan” dan Yesus sudah disebut Anak Allah sebelum bumi dan dosa ada-klik artikel berikut “Mengapa Dosa Diizinkan?”.Sebenarnya jawabannya sangat sederhana. Yesus bisa mati sebab Dia adalah Anak Allah dalam arti literal/harafiah. Bapa adalah satu-satunya Sumber Hidup. Sumber Hidup itu melahirkan/mengeluarkan Firman-Nya. Firman itu menjadi makhluk hidup yang bukan saja hanya dapat didengar tetapi dapat dilihat oleh seluruh makhluk hidup di alam semesta. Rupa dan wajah dari Firman Allah itu mirip sekali dengan Bapa-Nya Ibrani 13, sebab mereka adalah benar-benar Bapa dan anak. Oleh sebab Yesus keluar dari Bapa, maka Dia bukan Sumber Hidup itu, melainkan berasal dari, atau menerima hidup dari Sumber Hidup itu sendiri. “Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.” 1 Korintus 8-6.“Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri.” Yohanes 5 Bapa tidak dapat mati 1 Timotius 117 sebab Dia adalah Sumber Hidup yang Kekal. Kata kekal itu sendiri berarti selamanya tidak mati. Ibarat suatu sumber/mata air, apakah yang akan terjadi pada semua makhluk dan tumbuhan yang hidup di seluruh alam semesta ini yang hidupnya bergantung pada satu sumber mata air, dan mata air itu tiba-tiba mati? Tentu saja semuanya akan mati juga. Oleh karena Yesus bukan Sumber hidup itu melainkan Saluran hidup, maka Yesus bisa mati tanpa mengakibatkan kematian seluruh planet lain di alam semesta ini yang tidak jatuh ke dalam dosa. Perhatikan ke dua ayat di atas, Yesus berkata bahwa Dia menerima hidup-Nya dari Bapa. Dia tidak pernah mengatakan bahwa Dia adalah Sumber Hidup itu. Dia berkata bahwa Dia adalah satu-satunya saluran atau jalan kepada Sumber Hidup itu“Kata Yesus kepadanya "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Yohanes 14 berkata bahwa Bapa lebih besar dari semua“Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.” Yohanes 1029.“Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.” Yohanes 14 para penganut Trinitas tidak menerima ajaran Kristus dalam Yohanes 1428 dan Yohanes 526 sebagai ajaran literal. Mereka menganggap bahwa Yesus berkata-kata dalam bahasa kiasan saja, sebab mereka harus mengakomodasikan ajaran mereka. Tetapi hal ini merupakan suatu kesalahan besar! Manusia tidak cukup bijak untuk menentukan mana perkataan Kristus yang literal mana yang kiasan. Tugas kita adalah mempelajari Alkitab sesuai dengan konteksnya, dan membandingkan Alkitab dengan Alkitab, bukan membandingkan dengan konsep kita konkordansi “Strong,” kata hidup dalam Yohanes 526 berasal dari kata Gerika ZOE G2222 yang berarti hidup selamanya atau hidup kekal. Hidup kekal atau zoe inilah yang terputus ketika Adam jatuh ke dalam dosa. Oleh sebab itu, setelah kejatuhan manusia Adam, proses kematian kita mulai terjadi. Adam yang diciptakan dengan hidup kekal zoe sama seperti hidup Allah Bapa, berubah menjadi hidup sementara atau fana, yaitu hidup yang terputus dari Sumber Hidup. Hidup yang fana ini diterjemahkan dari kata Gerika PSUCHE G5590 dan digunakan untuk menggambarkan hidup manusia dalam keadaan yang terputus dari Sumber hidupnya. Kata hidup yang fana atau psuche ini digunakan dalam ayat-ayat berikut“Karena itu Aku berkata kepadamu Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?” Matius 625.“Kemudian kata-Nya kepada mereka "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja.” Markus 34.“Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.” Markus 835.“Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian.” Lukas 1223.“Kata Petrus kepada-Nya “Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!”” Yohanes 13 hidup Allah Bapa adalah hidup yang kekal zoe. Hidup manusia berdosa adalah hidup yang fana psuche. Sebagai Anak Allah secara lahiriah, Yesus Kristus mewarisi hidup kekal zoe . Adam juga diciptakan lengkap dengan hidup kekal zoe sebelum kejatuhan-nya, tapi karena Adam hanyalah anak Allah yang diciptakan—tidak dilahirkan oleh Bapa, maka Adam tidak mewarisi hakikat dan otoritas yang sama dengan Yesus Kristus. Rasul Paulus memberi perbedaan yang jelas antara Adam manusia yang pertama dan Yesus Kristus sebagai Adam manusia terakhir“Seperti ada tertulis "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.” 1 Korintus 15 bahwa, Adam yang pertama diciptakan untuk menjadi seorang makhluk hidup. Tetapi Yesus Kristus, dalam inkarnasinya menjadi manusia, memiliki roh yang mampu memberikan hidup kepada kita. Yesus mengatakan hal yang sama, bahwa Dia adalah hidup itu Yohanes 146. Kata hidup dalam Yohanes 146 ini adalah kata Zoe G2222 yang berarti hidup kejatuhan Adam, tidak seorang manusiapun yang memiliki hidup kekal zoe lagi. Kita semua mewarisi hidup yang fana psuche sebab hidup kita sudah terputus dari Sumber hidup kekal zoe Bapa. Dan inilah misi utama Kristus ketika Dia datang ke planet bumi ini; yaitu menyambung kembali hidup fana psuche kita kepada hidup kekal zoe Bapa seperti sebelum kejatuhan Adam yang pertama di Taman yang penting di sini adalah; kelahiran Yesus Kristus secara literal atau harafiah itulah yang membuat Dia memiliki hakaikat hidup yang SETARA atau SAMA dengan Bapa, yaitu hidup kekal psuche, dan otoritas yang setara dengan Bapa, sebab Dia juga adalah Allah di dalam sifat dasar-Nya. Dia berkuasa memberi kehidupan kekal zoe yang sama kepada siapa saja yang percaya kepada-Nya sebagai Anak yang benaar-benar lahir dari Allah Bapa Yohanes 633,51; 315-16,36. Dia adalah Allah dalam hakikat dasar-Nya, tetapi dalam pribadi, Dia adalah Anak Allah Untuk pelajaran mendalam, klik tautan berikut “Yesus Kristus Adalah Allah”. Dalam rencana penebusan manusia, Yesus Kristus rela memberi nyawanya untuk mati, pada saat yang sama, dia juga memiliki otoritas untuk menerima kembali nyawa-Nya dari Bapa. Hal ini dapat terjadi oleh karena Dia adalah Anak lahir Bapa.“Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku agar Aku dapat menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa menerimanya kembali. Inilah firman yang Kuterima dari Bapa-Ku.” Yohanes 1017-18 diterjemahkan dari KJV.Allah Bapa itu kekal 1 Timotius 117. Allah Bapa sebagai sumber hidup kekal zoe tidak dapat mati. Kristus adalah Anak Allah-saluran hidup kekal zoe. Sebagai Anak Allah, Dia dapat mati dengan cara berinkarnasi. Inkarnasi adalah pernyataan kasih Bapa yang terbesar dan tertinggi dalam rencana penebusan umat manusia. Yesus rela menanggalkan hidup kekal zoe-Nya, dan datang ke bumi ini, lahir dari seorang ibu manusia dan mewarisi hidup fana psuche agar Dia dapat menyerahkan sekaligus mengakhiri hidup fana psuche ini. Ayat-ayat berikut menggambarkan hidup yang fana psuche yang Yesus warisi dari ibu-Nya dalam inkarnasi-Nya.“Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."” Matius 2028.“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."” Markus 1045.“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” Yohanes 15 rela menanggalkan hidup kekal-Nya zoe G-2222 di dalam tangan Bapa. Segala sesuatu yang Dia lakukan di Bumi, adalah Bapa yang bekerja di dalam-Nya Yohanes 1410-11. Namun, oleh karena Dia adalah juga adalah Anak lahir Bapa, Dia tetap memiliki hakikat roh Bapa. Pelajari ayat-ayat berikut, dimana Yesus menyebut Diri-Nya sebagai Anak Manusia Matius 820; 96; 1023; Markus 210, 28; Lukas 524; 65, 22; 734 dll, tetapi pada saat yang sama, Dia juga menyebut Diri-Nya sebagai Anak Allah Yohanes 318; 523; 935; 1036 dll. Untuk pelajaran selanjutnya tentang dua kodrat hakikat Yesus Kristus, klik tautan berikut “Kemanusiaan Kristus.” Simaklah ayat-ayat berikut yang mengatakan bahwa Yesus Kristus memiliki hidup kekal Zoe-G2222“Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.” Yohanes 14.“Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 315.“Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia.” Yohaens 633. “Akulah roti hidup.” Yohanes 648.“Jawab Yesus "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.” Yohanes 1125.“Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.” Kolose 34P e n u t u pYesus Kristus dapat mati karena Dia bukan sumber, melainkan saluran hidup kekal itu. Dia berhak untuk menyerahkan hidup kekal-NYA, dan dengan sukarela berinkarnasi mewarisi hidup yang fana ibu-Nya agar Dia dapat mengakhiri hidup fana itu, dan menjadi saluran hidup kekal bagi manusia. Jadi, yang mati di kayu Salib itu adalah Anak Manusia dan Anak Allah di dalam satu tubuh. Semoga anda dapat melihat betapa PENTINGNYA doktrin dasar yang Yesus Kristus pesankan kepada para murid-Nya itu bahwa Dia adalah benar-benar Anak Allah yang hidup itu. Yolanda 01 Mei 2021
. 419 338 62 15 178 405 444 222